Pertemuan Gapoktan " Srikuncoro " , 18 Desember 2012 di Kel. Panggungrejo

                             

  Pertemuan Gapoktan  

" Srikuncoro " ,  18  Desember 2012

 di   Gubug Kelompok  Kel. Panggungrejo

 Kec. Tulungagung  

 

Pada hari  Selasa  tanggal, 18 Desember  2012  

Jam 07.00 Pertemuan Gapoktan dalam rangka  penyemprotan massal tanaman padi, pertemuan tsb diikuti oleh  anggota Gapoktan " Srikuncoro " Kelurahan Panggungrejo, Kec. Tulungagung dan dihadiri  Lurah Panggungrejo/ wakil,PHP, Mantan serta Penyuluh Pertanian BPP Tulungagung.  

dengan susunan acara pertemuan sbb  :
              1.    Pembukaan   :  jam  07.00 

                                             oleh pembawa acara ( PPL Esti Wahyuni,SP.)
              2.    Sambutan     :        -    Kepala Kelurahan Panggungrejo/ Wakil

                                                   -    Koordinator BPP Tulungagung
                                                   -    PHP
   
              3.    Materi   oleh :   -      PHP

                                          
              4.    Diskusi kelompok 
              5.    Do'a / penutup

dok .........

BUDIDAYA JERUK KEPROK/SIAM 

Oleh : Esty Wahyuni,SP.
BPP Tulungagung 

                                             

 I.    PENDAHULUAN

Jeruk keprok (Citrus Nobilis Lour) merupakan jeruk yang popular di masyarakat. Jika sudah matang buahnya manis dan disukai hampir semua kelompok umur. Di Indonesia prospek agribisnis jeruk cukup bagus karena potensi lahan produksi yang luas dan iklim yang mendukung.

II.    SYARAT PERTUMBUHAN
Jeruk keprok dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropics. Curah hujan yang baik antara 1270 mm – 1900 mm per tahun. Kelembaban udara 70 – 80%. Penyinaran matahari 50 – 60%. Jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari. Derajat keasaman (pH tanah) adalah 5,5 – 6,5. Air tanah optimal pada kedalaman 150 – 200 cm dibawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.


III.    ASPEK BUDIDAYA
A.    Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah  dilakukan  sebagai  persiapan  tanam  maupun  sebagai pemeliharaan  tanaman.  Sebagai  persiapan  tanam,  pengolahan  lahan dilakukan  sebagai  usaha  membersihkan  tanah,  menghancurkan  akar-akar lama  dan  membentuk  permukaan  tanah  menurut  berbagai  pola  yang dikehendaki  seprti  guludan  dan  saluran  air.  Selain  itu  juga  dilakukan pengajiran untuk menentukan letak tanaman dan membuat lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. 
Sebagai  pemeliharaan  tanaman,  pengolahan  lahan/tanah  dilakukan  setiap kali setelah panen sebelum pemangkasan pengaturan pertumbuhan. Tujuan pengolahan  tanah  ini  adalah  untuk  menggemburkan  tanah  dan  sekaligus memberikan pupuk kandang dan pemupukan lainnya.