lokasi

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN ( BPP ) KOTA TULUNGAGUNG Jln. Raya Bendil Kel. Panggungrejo Kec. Tulungagung Jawa Timur

Minggu, 11 November 2012

Pengolahan Lahan Sawah Terpadu

Untuk Materi Penyuluhan  Wilayah BPP Kota Tulungagung

Potensi wilayah BPP Kecamatan Tulungagung  luas sawah  322,91 Ha yang terdiri  dari sawah yang berpengairan tehnis 80 %  dan yang 20 % berpengairan setengah tehnis.

        Pengolahan lahan yang diperuntukan bagi tanaman padi sangatlah penting untuk perhatikan.   Karena lahan sawah (tanah sawah) merupakan tempat mengambil cadangan hara yang dibutuhkan  bagi tanaman padi. 
Tanah ibarat dapur yang mengolah dan menyediakan nutrisi makanan bagi tanaman. Oleh karena itu pertumbuhan tanaman padi diantarannya akan dipengaruhi sejauhmana proses pengolahan yang dilaksanakan sebelum ditanami.                  
Sistem pengolahan lahan dapat dilaksanakan secara tradisional dengan menggunakan bajak, singkal, dan cangkul. maupun  dengan cara modern dengan menggunakan alat mekanisasi seperti hand traktor
Proses pengolahan lahan sawah yang baik seyogiannya diawali dengan cara melakukan pemisahan jerami, sisa – sisa panen yang tidak terangkat, rumput dan tanaman gulma lainnya. Agar supaya jerami dan sisa – sisa tanaman lainya tidak dibakar. Maka untuk memudahkan proses pengolahan lahan, sebaiknya jerami dipisahkan dan dikumpulkan disekitar pematang.(pinggiran.petakan).                                                                                                                       Apabila tanah setelah mengalami musim kemarau, sebelum diolah tanah sebaiknya digenangi air terlebih dulu beberapa hari agar pori-pori tanah membuka dan tekstur tanah menjadi  lembek.
1.    Setelah tanah menjadi lembek, artinya tanah siap untuk diolah.
2.    Pengolahan pertama dilakukan dengan cara dibajak, bisa menggunakan bajak/singkal dengan bantuan sapi atau kerbau.  atau bisa juga menggunakan bajak traktor tangan. Proses pembajakan ini dilakukan dengan cara membalikan lapisan olah tanah agar sisa – sisa tanaman seperti  rumput, dan jerami dapat terbenam. Setelah tanah dibajak, maka dibiarkan beberapa hari, agar terjadi proses fermentasi untuk membusukan sisa tanaman dan jerami di dalam tanah.

3.    Selama proses tersebut sebaiknya ditambahkan bahan organik lainnya seperti pupuk kandang dan pupuk hijau. Agar kandungan hara dalam tanah dapat meningkat. Penggunaan bahan organik bertujuan untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Gunakan bahan organik atau pupuk kandang sebanyak 2-3 ton/ha, seperti kompos, jerami, pupuk kandang/kotoran sapi atau ayam, pupuk hijau dan pupuk organik lainnya. Pupuk kandang dan sumber organik lainnya digunakan  pada saat pengolahan lahan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kadar bahan organik tanah. Dan menyediakan mikro hara dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang biasanya tidak disediakan oleh pupuk kimia (anorganik). Penggunaan bahan-bahan ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan mikroba dan perputaran hara dalam tanah.
4.    Setelah proses pembalikan lapisan olah dan pemeraman bahan organik dalam tanah. Kemudian dilakukan proses pengolahan kedua yaitu proses penggemburan atau proses pencampuran antara bahan organik dengan tanah.  Proses ini dimaksudkan agar bahan organik dapat menyatu dengan lapisan olah tanah. Diusahakan selama pengolahan ini pasokan air agar mencukupi. Jangan terlalu kering dan jangan terlalu basah. Proses pencampuran ini dilakukan  sampai bahan organik benar-benar menyatu dan melumpur dengan lapisan olah tanah.
5.    Proses  selanjutnya permukaan tanah diratakan dengan bantuan alat berupa papan kayu yang ditarik sapi atau kerbau, atau dengan menggunakan traktor tangan.  Proses ini dimaksudkan agar lapisan olah tanah benar-benar siap untuk di tanami tanaman padi pada saat tandur dilaksanakan.
6.    Waktu yang dibutuhkan selama proses pengolahan tanah ini berkisar antara 16 – 18 hari.              Dianjurkan agar penggunaan traktor tangan dikurangi, karena pengaruh yang ditimbulkan jika setiap kali mengolah tanah menggunakan traktor adalah tekstur tanah menjadi lebih padat.  Hal ini akan mempengaruhi proses penyerapan hara dan pertumbuhan perakaran pada tanaman padi.
Sekian semoga bermanfaat  terimakasih
  
Penulis : H.M. Suparlan,MMA. (Kood  I   BPP  KotaTulungagung)                                                                               Editor  :  Karpani,SP. , Ninik Dinorowati,SP    

Bahan Bacaan :Lembaran Fakta Padi. 2007. Bahan Organik dan Pupuk Kandang (Organic Materials and Manure). Artikel Online. www.knowledgebank.irri.org.
Zulkifli Zaini,Diah WS, dan  Mahyuddin Syam. 2004. Petunjuk Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah. Meningkatkan Hasil dan Pendapatan Menjaga Kelestarian Lingkungan.  (BPPTP – BPTP Sumut – BPTP NTB)  Balai Penelitian Tanaman Padi. International Rice Research Institute.

1 komentar: